BAB 1
PERMAINAN
BOLA BESAR
A.
Sepakbola
Sepakbola
adalah permainan olahraga beregu bola besar yang terdiri dari dari 11 orang
tiap regu dimainkan di atas lapangan persegi panjang. Permainan ini dipimpin
oleh seorang wasit dan dibantu hakim garis.
1. Teknik Menyundul Bola (Heading)
2.
Teknik Menggiring Bola (Dribbling)
3.
Teknik Menahan Bola (Holding)
B.
Bola Voli
1. Keterampilan gerak dasar Servis Atas
2.
Keterampilan Teknik Dasar Membendung
3.
Keterampilan Teknik Dasar Smes
BAB 2
PERMAINAN BOLA KECIL
A.
Softball
Permainan
softball merupakan permainan beregu yang menyerupai rounders. Dimana teknik
dasarnya meliputi gerakan lempar tangkap bola, memukul dan lari. Softball
merupakan permainan beregu yang dilakukan di luar ( outdoor ) dengan setiap
regu yang terdiri dari 9 orang.
1. Teknik Melempar Bola
a. melempar lurus
b. melempar samping
c. melempar bawah
d. pitching sling shoot dan wind mill.
2. Teknik Menangkap
Bola
a. Teknik menangkap bola lambung
(catch fly ball)
b. Teknik menangkap bola lurus (catch strike ball)
c. Teknik menangkap bola gulir (catch ground ball)
3. Teknik Dasar
Memegang Stik
a. Pegangan panjang (bawah),
b. Pegangan tengah
c. Pegangan
atas
4.
Teknik Memukul dalam Permainan Softball
Tujuan
memukul adalah menyerang lawan agar memperoleh nilai untuk meraih kemenangan.
B.
Bulutangkis
Dalam permainan yang sebenarnya,
permainan bulutangkis menggunakan bola dengan ukuran sebagai berikut :
1. Berat bola antara 4,75 – 5,5 gram.
2. Jumlah bulu 14-16 helai yang panjangnya antara 4 mm – 20 mm
3. Bulu ditancapkan pada gabus berdiameter 25 – 28 mm.
4. Garis tengah bulu bagian atas 54 mm.
|
Anwar
Nasrudin sedang melakukan smes
|
|
1.
Teknik Dasar Servis
a.
Teknik dasar servis panjang forehand
b.
Teknik dasar servis pendek forehand
c.
Teknik dasar servis pendek backhand
2.
Teknik Dasar Pengembalian Servis
a.
Pengembalian servis panjang (pada
permainan tunggal)
b.
Pengembalian servis pendek (pada
permainan ganda)
BAB 3
ATLETIK
A. Lari Jarak Menengah
Lari
jarak menengah yaitu lari yang dilakukan pada lintasan melingkar atau track
dengan menempuh jarak 800 m dan 1500 m. Menggunakan start berdiri dan kecepatan
relatif cepat.
1.
Teknik dasar yang harus dikuasai
Pelari
a.
Start, start dalam lari jarak
menengah menggunakan start berdiri
b.
Sikap badan saat lari condong ke
depan dan sikap badan saat masuk finis adalah tundukkan badan ke depan dan
pandangan ke arah depan.
2.
Faktor penting dalam Lari Jarak
Menengah
a. Gaya (style)
b. Daya tahan tubuh (stamina)
c. Kecepatan (speed)
d. Pertimbangan langkah (space
judgment)
e. Kepemimpinan (leadership)
B.
Lempar Lembing Awalan Langkah
Jingkat (Hop-Step)
1.
Cara memegang lembing
a.
Cara Amerika
b.
Cara Finlandia
c.
Cara Pegangan Tang
2.
Cara melempar lembing
a.
Tanpa awalan
b.
Dengan awalan
3.
Gerak Ikutan (Follow Trought)
Gerak
ikutan adalah gerakan setelah melempar lembing.
4.
Sarana dan Prasarana Lempar Lembing
a.
Alat
Alat
dalam lempar lembing, antara lain meteran, bendera kecil, dan lembing.
Putra
:
Putri:
Berat
: 800
gram
Berat : 600 gram
Panjang
: 260-280
cm
Panjang : 220-230 cm
Panjang
lilitan : 14-16
cm
Panjang lilitan : 14-16 cm
b.
Prasarana/lapangan
Panjang
: 4 m
Lebar
: 260 – 280 cm
Besar
sudut sektor lemparan : 30 0
5.
Peraturan
a.
Melakukan lemparan dari lintasan
lapangan
b.
Hasil lemparan harus menancap
c.
Pemenang adalah yang dapat
melemparkan paling jauh
d.
Setelah melempar, peserta harus
keluar.
BAB 4
BELA
DIRI
A.
Pencak Silat
Pencak silat adalah olahraga bela
diri yang berasal dari Indonesia terdiri dari gerakan jasmai yang lemah gemulai
namun penuh bertenaga dan dilandasi rohani yang berbudi pekerti luhur.
Mengandung unsur bela diri, olahraga, seni dan budaya yang berisi teknik
pembelaan dan penyerangan.
1.
Bentuk Latihan Gerakan
a.
Langkah
b.
Tangkisan
1)
Tangkisan luar
2)
Tangkisan dalam
3)
Tangkisan silang tinggi
4)
Tangkisan halang rintang
c.
Elakan
2.
Gerakan serangan tangan atau kaki
a.
Jenis serangan tangan/pukulan
1)
Serangan arah depan
2)
Serangan arah samping
3)
Serangan siku depan, samping,
belakang, serong, dan bawah
b.
Jenis serangan kaki/tendangan
1)
Serangan kaki
2)
Serangan lutut
3.
Tangkapan
a.
Tangkapan tangan
b.
Tangapan dengan lengan
BAB 5
KEBUGARAN
JASMANI
A.
Kebugaran jasmani merupakan
kemampuan seseorang untuk melakukan kegiatan sehari hari tanpa kelelahan.
B.
Latihan kekuatan
1. Push up (otot tangan)
2. Pull up (otot tangan)
3. Sit up (otot perut)
4. Back up (otot punggung)
5. Latihan kekuatan otot kaki
C.
Latihan Daya Tahan
1. Two arms press
2. Latihan otot tangan
3. Latihan otot punggung
4. Latihan otot kaki
BAB
6
AKTIVITAS
SENAM DAN RITMIK
A.
Senam Lantai
1.
Gerakan Meroda
Gerakan
meroda adalah gerakan dalam senam lantai yang dilakukan menyerupai roda dengan
tumpuan kedua tangan.
2.
Guling Lenting
Guling
lenting merupakan gerakan variasi antara menggulingkan badan dan tendangan
kedua kaki.
3.
Gerak rangkaian pada senam lantai
Gerak
rangkaian adalah dua gerakan atau lebih yang dilakukan secara berurutan dengan
waktu relatif singkat.
a.
Rangkaian meroda dan guling lenting
b.
Rangkaian guling depan dan guling
lenting
c.
Rangkaian meroda dan guling depan
B.
Senam Irama Menggunakan Gada
1. Gada
Gada
memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a.
Kepala gada berdiameter 3 cm
b. Leher gada berdiameter 2,2 cm
c.
Kaki dasar lebih kecil dengan
diameter 2,5 cm
d. Panjang gada 40-50 cm dan berat 150 gram.
2. Teknik Memegang Gada
a.
Pegangan biasa (reguler grip)
b. Pegangan berlawanan (reserve grip)
c.
Pegangan biasa atau pegangan atas
d. Pegangan berlawanan atau pegangan bawah
3. Bentuk latihan gerakan menggunakan badan
a.
Gerakan mengayun
b. Gerakan mengangkat
c.
Gerakan memutar
BAB
7
RENANG
A.
Renang Gaya Bebas
Renang adalah sikap badan mengapung
di permukaan air dengan melakukan gerakan kaki ataupun tangan dapat bergerak
maju dengan bernapas secara bebas.
1.
Teknik Gerakan kaki
2.
Teknik gerakan tangan
3.
Teknik pengambilan napas
4.
Teknik gerakan renang gaya bebas
BAB 8
BUDAYA HIDUP SEHAT
A.
Budaya Hidup Sehat dalam Hubungan
Seks
Hubungan seks merupakan hubungan
layaknya dilakukan oleh pasangan suami istri yang sah untuk melestarikan
keturunan.
1. Pengertian Hubungan Seks Bebas
Hubungan seks bebas adalah hubungan seks yang dilakukan oleh pasangan diluar
pernikahan yang sah.
2.
Bahaya dan Dampak Seks bebas
a.
Merusak mental seseorang
b.
Menularnya berbagai penyakit seks
c.
Timbulnya kekerasan, dll.
3.
Tindakan pengendalian diri
a.
Remaja perlu mengetahui akibat buruk
dari hubungan seks
b.
Pengamalan pendidikan agama
c.
Pengendalian diri yang kuat
d.
Tidak melanggar norma agama, dll.
B.
Usaha Menolak Budaya Seks Bebas
1.
Pengendalian diri dan percaya diri
2.
Hindari pacaran yang tidak sehat
3.
Hindari berduaan dengan pacar di
tempat yang sepi dan tertutup
4.
Memilih teman yang berakhlak baik,
dll.
RANGKUMAN MATERI PENJAS KELAS VII
Tentang SEPAK BOLA
Sepak bola berasal dari negara Inggris.
F.A (Football Association) didirikan Inggris tanggal 26 Oktober 1863. FIFA (
Federation International de Football Association) didirikan di Paris, Perancis,
pada tanggal 21 Mei 1904. Indonesia mengenal sepak bola, sejak tahun 1930,
dengan dibentuknya PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia) di Jogjakarta.
Teknik
dasar sepak bola adalah menendang bola, menghentikan bola, menggiring bola,
menyundul bola, dan melempar bola. Posisi pemain sepak bola terdiri atas 4
bagian, yaitu penjaga gawang, pemain belakang, pemain tengah, dan pemain depan.
Koordinasi dan kerja sama antar pemain satu tim dilakukan. Masalah atau konflik
dalam pemain sepak bola sering muncul dikarenakan adanya pelanggaran ringan,
sedang , dan berat. Masalah itu akan diselesaikan oleh wasit. Wasit berkuasa
penuh dilapangan. Wasit bertindak adil dan disiplin dalam menjalankan ketentuan
permainan. Waktu permainan adalah 2 X 45 menit dengan istirahat 15 menit.
Bola
voli diciptakan oleh William G. Morgan pada tahun 1895. 1948 didirikan IVBF
(International volley ball Federation). Tahun 1928 Indonesia mengenal permainan
bola voli dan pada tanggal 22 Januari 1955, di Jakarta didirikan PBVSI (
Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia). Teknik dasar bola voli: servis,
passing, smash, dan block. Komposisi pemain terdiri dari atas 6 pemain, yaitu :
4 smasher, 1 tosser dan 1 all around player.
Permainan
bola basket diciptakan oleh James A. Naismith, pada tahun 1891 di YMCA (Young
Man Christian Association), Massachussett, Amerika Serikat. Teknik dasar bola
basket adalah dribel, passing, shooting, pivot, lay up, dan rebound. Koordinasi
gerakan antara pemain, yaitu devensive (bertahan) dan offensive (menyerang).
Peraturan dalam permainan bola basket terdiri atas 5 pemain dalam satu regu.
Lamanya permainan 2 X 20 menit, dengan istirahat 10 menit.
George
Hansock adalah orang Amerika Serikat yang menciptakan permainan softball di
Chicago pada tahun 1906. Peraturan permainan dibuat oleh leuwis robert pada
tahun 1916 dan diperbaiki oleh mattew. Pada tahun 1968 softball diperkenalkan
di Asia di kejuaraan Manila. Di Indonesia pada PON VII di Surabaya tahun 1969.
Teknik
dasar softball yaitu memegang stik, memukul, melempar, mengggulirkan bola, dan
sliding. Mematikan lawan dengan men-tick atau membakar base. Mendapatkan angka,
yaitu setiap memukul dapat melewati setiap base I, II, III, dan kembali ke base
IV.
Asal
muasal permainan bulutangkis pada zaman kerajaan Inggris abad ke 12. Di India
di Poona sampai tahun 1870. Dinamakan Badminton karena tempat bermain permainan
ini adalah di kota Badminton, Gloucestershine. Organisasinya di Indonesia
dikenal dengan nama PBSI (Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia) dibentuk
tahun 1951, sedangkan di dunia IBF tahun 1934. Teknik dasar bulu tangkis adalah
forhand, backhand, service, netting, lob, dan chop.
Mayor
W.C. Wingfield memperkenalkan tenis di pesta wales tahun 1873. Di Indonesia
diperkenalkan oleh Dr. Haitep. Teknik dasar tenis adalah memegang raket,
forhand, backhand, service, pukulan voli, chop, lob, dan smash.
Tenis
meja populer di Inggris abad ke 19 dengan nama pingpong. Di Indonesia pada PON
I di Solo tahun 1948 tenis meja dimainkan. Teknik dasar tenis meja, yaitu
memegang bet, menerima bola, forhand, backhand, push, drive, chop, service dan
spin.
Nomor-nomor
dalam atletik meliputi nomor jalan, lari, lompat, dan lempar. Sejarah atletik
merupakan olahraga tertua atau “mother of sport” ibu dari segala cabang
olahraga.
Teknik
dasar lari, meliputi melangkah, gerakan badan, gerakan tangan, dan pandangan. Nomor-nomor
pada lari jarak pendek (sprin) , nomor lari jarak menengah , dan nomor lari
jarak jauh.
Nomor
lompat meliputi lompat jauh, lompat tinggi, lompat galah, dan lompat jangkit.
Teknik dasar lompat jauh meliputi, awalan, tolakan, melayang, dan mendarat.
Nomor
lempar meliputi lempar cakram, tolak peluru, lempar lembing, dan lempar martil.
Nomor-nomor lempar tujuannya mencapai lemparan atau tolakan sejauh-jauhnya.
Pencak
silat adalah hasil budaya bangsa Indonesia karena dikenal sejak abad ke 7 M.
Pencak silat berfungsi sebagai seni, bela diri dan pendidikan. IPSI adalah
Ikatan Pencak Silat Indonesia. Teknik dasar pencak silat meliputi pukulan,
tendangan, tangkapan, dan jatuhan atau bantingan.
Judo
adalah seni beladiri dari Jepang. Judo merupakan perkembangan dari teknik
jujitsu. Tempat berlatih judo disebut dojo. Teknik judo meliputi teknik
melempar, bergumul, dan menyerang. Induk organisasi judo Indonesia adalah PJSI.
Taekwondo adalah seni bela diri dari
Korea yang menggunakan teknik kaki dan tangan kosong. Teknik dasarnya meliputi
pukulan tendangan dan tangkian atau elakan.
Kebugaran jasmani mencakup aspek
kesehatan dan performa. Unsur-unsur kebugaran jasmani, meliputi kekuatan otot,
daya tahan otot, daya tahan jantung, dan paru-paru, fleksibilitas, koordinasi,
agilitas, kecepatan, dan keseimbangan.
Bentuk-bentuk latihan kekuatan dan
daya tahan otot, antara lain push up, pull up, squad thrust, sit up, dan back
up. Daya tahan jantung dan paru-paru dilatih dengan joging, fartlek, dan
interval training.
Bentuk-bentuk latihan kelentukan,
antara lain meliukkan tubuh, membungkukkan badan, dan latihan perenggangan.
Adapun latihan keseimbangan antara lain :
1. Berdiri
dengan 1 kaki
2. Duduk
mengangkat kedua kaki, dan
3. Berjalan
meniti titian.
Bentuk-bentuk latihan kecepatan,
antara lain dengan lari sprin berulang-ulang dengan jarak yang terus bertambah.
Adapun bentuk latihan kelincahan berupa shuttle run, lari zigzag, mengubah
posisi tubuh, dan kelincahan bereaksi.
Kebugaran jasmani tetap terjaga
dengan:
1. Olahraga teratur
2. Istirahat yang cukup
3. Makan makanan yang bergizi
4. Menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
Senam dasar adalah suatu bentuk
gerakan yang menjadi dasar dari senam ketangkasan atau senam lantai.
Gerakan senam dasar contohnya
gerakan keseimbangan. Gerak keseimbangan adalah gerakan mempertahankan
keseimbangan terkait dengan gravitasi bumi, baik dalam posisi diam maupun
bergerak. Gerak keseimbangan ada yang bertumpu pada kaki dan bertumpu selain
kaki.
Senam lantai adalah senam yang mirip
balet dan jungkir balik tanpa alat bantu. Pelaksanaanya dilantai bermatras
ukuran 12X12 M. Contoh gerakan senam lantai adalah berguling kedepan dan
berguling kebelakang. Latihan penunjang gerakan berguling antara lain sit up,
back up, push up, cium lutut, dan sit up bentuk V.
Senam irama adalah gerakan senam
yang diikuti irama atau ritme yang mngutamakan keindahan, kehalusan, keluwesan
,keharmonisan gerak , dan ketepatan gerak terhadap irama pengiringnya.
Teknik dasar gerakan senam irama,
meliputi:
1. Gerakan langkah kaki.
2. Gerakan mengayun 1 lengan.
3. Gerakan mengayun 2 lengan
4. Gerakan melangkah dan mengayun.
Gerakan-gerakan tersebut diatas
dapat dikuasai dengan baik melalui latihan yang disiplin dan teratur.
Salah satu aktivitas air adalah
kegiatan renang. Latihan renang dimulai dari meluncur, latihan kaki , tangan ,
dan pengambilan nafas dan koordinasi gerakan. Nilai-nilai yang baik dalam
renang adalah kedisiplinan, keberanian , dan kesehatan badan.
Renang gaya dada disebut juga renang
gaya katak karena gerakannya mirip katak sedang berenang. Posis tubuh telungkup
di air. Gerakan kaki meliputi menendang, manari, dan di rapatkan. Gerakan
lengan meliputi menarik atau mendayung dan merapatkan.
Renang gaya bebas gerakan kakinya
dilakukan ke atas dan ke bawah dengan pusat gerakannya di pangkal paha. Gerakan
lengan di putar secara brgantian. Adapun pernapasan dilakukan mengikuti irama
gerakan lengan dengan memiringkan atau menengokan kepala kesamping kiri atau
kanan saja tergantung kebiasaan.
Hidup sehat dapat tercipta dengan
menerapkan pola makan sehat, yaitu makanan yang bergizi dan higienis. Makanan
yang bergizi adalah makanan yang mengandung cukup karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, mineral, dan air. Makanan gizi seimbang adalah komposisi makanan yang
sesuai dengan kebutuhan energi manusia.
Penyakit menular seksual adalah
penyakit yang ditularkan melalui hubungan kelamin atau seksual. Penyakit
menular seksual antara lain HIV/AIDS, sivilis, dan kencing nanah. Penyakit
seksual menular dapat dicegah dengan menghindari hubungan seksual yang
berbahaya. Jagalah sehatmu sebelum datang sakitmu, dengan menerapkan pola hidup
sehat. :D good luck everyone, keep your health with sport ;)
K E B
I S I N G
A N
1. Pendahuluan
Kondisi lingkungan yang tidak sehat merupakan aspek yang berdampak buruk
baik bagi masyarakat umumnya maupun bagi tenaga kerja. Lingkungan yang sehat
akan berpengaruh pada gairah hidup dan motivasi bagi masyarakat. Aspek
lingkungan yang mempengaruhi gairah dan motivasi baik bagi masyarakat umumnya
maupun tenaga kerja khususnya adalah Lingkungan Fisik, Kimia dan Sosial. Salah
satu faktor fisik yang sering dijumpai ditempat kerja dan lingkungan adalah
kebisingan. Kebisingan merupakan masalah kesehatan kerja yang selalu timbul,
baik pada industri besar seperti pabrik-pabrik maupun industri rumah tangga.
Meskipun demikian, kesadaran akan bahaya kebisingan masih
kurang dipahami baik oleh kalangan masyarakat umum maupun para pekerja
khususnya. Tidak jarang ditemukan bahwa keluhan akibat terjadinya gangguan
pendengaran hanya dikaitkan dengan semakin bertambahnya usia atau karena sebab
lain dan bukan karena pekerjaan di lingkungan bising.
Bunyi adalah sesuatu yang tidak dapat hindari dalam kehidupan sehari-hari
baik di lingkungan umumnya maupun di lingkungan kerja. Kebanyak bunyi yang
terekam melalui telinga merupakan bagian dari pekerjaan. Tetapi sering
bunyi-bunyi tersebut tidak kita inginkan. Contoh teriakan orang, bunyi mesin
diesel yang melebihi ambang batas pendengan.
Kualitas bunyi sangat ditentukan oleh frekuensi dan intensitasnya.
Frekuensi dinyatakan dalam jumlah getaran per detik yang disebut Hertz (Hz)
yaitu jumlah gelombang-gelombang yang sampai di telinga setiap detiknya.
Biasanya suatu kebisingan terdiri dari campuran sejumlah gelombang dari
berbagai macam frekuensi. Sedangkan intersitas dinyatakan dalam suatu logarit
yang disebut desibel (dB). Dengan ukuran intensitas inilah dapat ditentukan
apakah bunyi termasuk bunyi yang bising atau tidak.
Dari ukuran-ukuran inilah dapat diklasifikasikan seberapa jauh bunyi-bunyi
disekeliling kita yang yang dapat diterima atau dikehendaki atau tidak
dikehendaki (bising). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tebel 1. dibawah
ini.
Tabel1. Skala Intensitas Kebisingan
Skala
Intensitas
|
Desibel
|
Sumber
Kebisingan
|
|
120
|
Halilintar
|
Menulikan
|
110
|
Meriam
|
|
100
|
Mesin Uap
|
|
90
|
Perusahan sangat gaduh
|
|
80
|
Kantor Gaduh
|
Sangat hiruk
|
70
|
Jalan pada umumnya
|
|
60
|
Rumah gaduh
|
Sedang
|
50
|
Kantor umumnya
|
|
40
|
Radio perlahan
|
Tenang
|
30
|
Rumah tenang
|
|
20
|
Percakapan
|
|
10
|
Suara-suara daun berisik
|
Batas terendah
|
0
|
|
Sumber: Notoatmodjo (1996) dan Chandra (2007)
2.
Pegertian Kebisingan
Bunyi yang tidak kita inginkan atau kehendaki inilah yang sering disebut bising
atau Kebisingan. Kebisingan dapat pula diatikan suara atau bunyi
yang salah pada tempat dan waktu yang salah.
Pengertian
kebisingan banyak dikemukakan oleh beberapa ahli, antara lain :
(a).
Menurut Dennis, bising adalah suara yang timbul dari getaran – geteran
yangh tidak teratur
(b).
Menurut Hirrs dan Ward, bising adalah suara yang kompleks yang mempunyai
sedikit ataupun tidak mempunyai periodik, bentuk gelombang tak dapat diikuti
atau diproduksi lagi dalam waktu tertentu.
(c).
Menurut Spooner, bising adalah suara yang tidak mempunyai kualitas musik.
(d).
Menurut Burn, Little and Wall, bising adalah suara yang tidak dikehendaki
kehadirannya oleh yang mendengar dan mengganggu.
Kebisingan dapat ditimbulkan oleh berbagai kegiatan/ aktivitas. Penyebab
timbulnya bising dapat dibedakan atas :
1. Bising
yang ditimbulkan oleh industri.
2. Kemajuan transportasi
: jalan lalu lintas, lalu lintas udara
3.
Elektrifikasi pada pemukiman.
4.
Mekanisme lain yang menimbulkan bising : penambangan, penggalian dll
5.
Miscellaneous Source : dari lapangan olah raga, daerah wisata, mesin pemotong
rumput, dll.
Berdasarkan kontinuitas, intensitas, dan spektrum frekuensinya suara yang
ada dapat dikelompokkan menjadi :
a)
Steady state and narrow band noise, yakni
kebisingan yang terus menerus dengan spektrum suara yang sempit seperti suara
mesin dan suara kipang angin.
b)
Nonsteady state and narrow band noise, yakni yakni
kebisingan yang tidak terus menerus dengan spektrum suara yang sempit seperti
suara mesin gergaji dan katup uap.
c)
Kebisingan intermiten, yakni kebisingan semacam ini terjadi sewaktu-waktu dan
terputus, misalnya suara pesawat terbang dan kereta api.
d)
Kebisingan impulsif, yakni kebisingan yang impulsif atau yang menekan
telinga, misalnya bunyi tembakan bedil, meriam atau ledakan bom.
3.
Dampak Kebisingan
Telinga manusia hanya mampu menangkap suara yang ukuran intensitasnya
berkisar antara 20-20.000 Hz dengan frekuensi suara sekitar 80 dB (batas aman).
Pajanan terhadap suara atau bunyi yang melampaui batas aman di atas dalam waktu
yang lama dapat berdapak buruk bagi manusia. Adapun dampak kebisingan adalah :
(a)
Dampak terhadap Kesehatan
Bising dapat mempengaruhi kesehatan manusia, pengaruhnya berupa :
1.
Kerusakan pada indra pendengar yang dapat menyebabkan ketulian progresif.
Efek kebisingan biasanya bersifat sementara dan pemulihan dapat terjadi secara
cepat, namun apabila seseorang terpajan secara kontinyu maka akan berdampak
pada hilangnya daya dengar yang sifatnya permanen.
2.
Terjadinya peningkatan sensivitas tubuh seperti peningkatan sistem kardiovaskuler
dimana terjadi kenaikan tekanan darah dan peningkatan denyut jantung. Dan
apabila hal ini berlangsung dalam waktu yang lama akan berdampak pada penurunan
konsentrasi dan kelelahan, dan dampat psikolgi seperti mudah tersinggung/lekas
marah, susah tidur, dll.
3.
Kebisingan dapat pula menyebabkan perubahan pada sekresi hormon hipofisa,
perubahan pada reaksi imunologi tubuh dan peningkatan sensivitas terhadap
epinrpin dan non-epineprin pada sistim vaskular.
(b)
Dampak Terhadap Produktivitas Kerja
Kebisingan selain berdampak pada kesehatan berimplikasi juga terhadap
produktivitas kerja. Hasil penelitian menunjukkan dampak negatif kebisingan
terhadap produktivitas kerja adalah :
1.
Gangguan. Pada umumnya kebisingan bernada tinggi sangat mengganggu apalagi
kebisingan yang terputus-putus atau yang datang secara tiba-tiba (tidak
terduga) dan akan sangat terasa jika sumber kebisingan tidak diketahui
sumbernya.
2.
Komunikasi denga pembicaraan. Dampak nagatif potensial bagi pendengan jika komunikasi
dengan cara berteriak. Pembicaraan dengan cara tersebut dapat menyebabkan
menyebabkan kesalahan dan kecelakaan kerja terutama pada pekerja baru.
3.
Efek pada pekerjaan. Kebisingan dapat mengganggu konsentrasi pekerja pada
pekerjaannya karena dapat menyebabkan reaksi psikologi dan kelehan. Pekerjaan
yang banyak menggunakan otak sebaiknya kebisingan ditekan serendah mungkin.
4.
Rekasi masyarakat. Kebisingan akibat
suatu proses produksi yang demikian hebatnya pengaruhnya pasti sangat besar.
Masyarakat sekitar pun pasti mengajukkan dan menuntut agar kegiatan produksi
tersebut segera dihentikan.
4.
Pengendalian Kebisingan
Kebisingan baik dilingkungan yang luas maupun dilingkungan kerja dapat
dikendalikan dengan berbagai cara. Adapun beberapa cara untuk mengendalikan
sumber kebisingan diataranya adalah :
(a) Mengurangi
sumber kebisingan, dengan jalan menempatkan peredam suara pada sumber
kebisingan, melakukan modifikasi mesin atau bangunan, mengganti mesin dan
menyusun perencanaan bangun baru.
(b) Menempatkan
penghalang pada jalan transmisi suara dengan jalan isolalasi ruangan kerja
dengan ruangan mesin. Agar upaya tersebut efektif maka bahan yang dugunakan
untuk menutup harus kuat dan dilapisi oleh bahan penyerap suara sehingga tidak
menimbulkan getaran.
(c) Perlindungan
dengan menggunakan sumbat atau penyumbat telinga. Tutup telingan biasanya jauh
lebih efektif dibandingkan penyumbat telinga. Alat semacam ini dapat mengurangi
intensitas kebisingan sampai sekitar 20-25 dB.
5.
Instrument dan Metoda Pengukuran Kebisingan
(a). Instrumen untuk mengukur kebisingan
Alat utama untuk mengukur tingkat kebisingan adalah sound level meter. Alat
ini berfungsi mengukur kebisingan antara 20-20.000 Hz. Dalam alat ini sudah
terpasang sistem kalibrasi tersendiri. Sedangkan untuk analisis frekuensi
biasanya menggunakan alat oktave band analyser. Sedangkan untuk analisis
lebih lanjut digunakan narrow band analyser.
Untuk kebisingan yang terputus-putus biasanya direkam lebih dahulu dengan
menggunakan tape recorder berkualitas tinggi yang mampu merekam suara dengan
frekuensi antara 20-30 KHz. Kaset tersebut kemudian dibawah ke laboratorium dan
dianalisis. Untuk kebisingan yang sifatnya impulsif pengukuran dapat
menggunakan alat impact noise analyser.
(b). Metoda
Pengukuran
Cara Pengukuran :
a.
Di kantor :
-
Pengukuran dilakukan dengan memperkirakan posisi telinga pekerja.
Pengukuran dilakukan pada posisi yang mewakili tempat para pekerja bergerak dan
1,2 – 1,5 m diatas lantai.
-
Sound Level Meter didekatkan pada sumber bising selama ± 10 mnt, lihat
hasilnya.
b.
Di lingkungan umum ( pengukuran di luar/ di jalan )
-
Posisi pengukuran dipilih pada tepi jalan.
-
Sound Level Meter diarahkan kearah tengah jalan, dan pada ketinggian 1,2 –
1,5 m diatas tanah.
-
Pengukuran dilakukan sebanyak 7 kali pengukuran
-
Dengan Integrating Sound Level Meter, dengan waktu ukur setiap 5 detik,
dilakukan pengukuran selama 10 menit.
-
Waktu pengukuran dilakukan selama aktifitas 24 jam ( Lsm) dengan cara pada
siang hari tingkat aktifitas yang paling tinggi selama 16 jam (Ls) pada selang
waktu 06.00 – 22.00 dan aktifitas malam hari selama 8 jam (Lm) pada selang
22.00 – 06.00.
-
Setiap pengukuran harus dapat mewakili selang waktu tertentu dengan
menetapkan paling sedikit 4 waktu pengukuran pada siang hari dan pada malam
hari paling 3 waktu pengukuran.
-
Waktu pengukuran tersebut terdiri atas :
L1 diambil pada jam 07.00 mewakili
jam 06.00 – 09.00
L2 diambil pada jam 10.00 mewakili jam 09.00 – 14.00
L3 diambil pada jam 15.00 mewakili
jam 14.00 – 17.00
L4 diambil pada jam 20.00 mewakili
jam 17.00 – 22.00
L5 diambil pada jam 23.00 mewakili
jam 22.00 – 24.00
L6 diambil pada jam 01.00 mewakili
jam 24.00 – 03.00
L7 diambil pada jam 04.00 mewakili
jam 03.00 – 06.00
2. Hasil
Perhitungan
Ls = 10 log 1/16 ( T1.10 0,1L1
+ ... + T4.100,1L4 ) dB(A)
Lm = 10 log 1/8 ( T5.10 0,1L5 +
... + T7.100,1L7 ) dB(A)
Lsm = 10
log 1/24 ( 16.10 0,1Ls + 8.100,1Lm +5 ) dB(A)
Keterangan :
Ls = Leq selama siang hari
Lm = Leq selama malam hari
Lsm = Leq selama siang dan malam hari
T = waktu pengukuran selam 10 mnt = 1/6
jam
6.
Standar Yang Dipergunakan
1.
Keputusan Menaker Nomor 51 / Men / 1999 tanggal 16 April 1999, untuk waktu
pemajanan 8 jam , Intensitas Kebisingan yang diperbolehkan tidak melebihi 85
dBA.
Waktu Pemejanan
|
Intensitas Kebisingan (dB)
|
8 jam
|
85
|
4 jam
|
88
|
2 jam
|
98
|
1 jam
|
91
|
30 menit
|
94
|
15 menit
|
97
|
7,5 menit
|
100
|
3,75 menit
|
106
|
1,88 menit
|
109
|
0,94 menit
|
112
|
28,12 detik
|
115
|
14,06 detik
|
118
|
7,03 detik
|
121
|
3,52 detik
|
124
|
1,76 detik
|
127
|
0,88 detik
|
130
|
0,44 detik
|
133
|
0,22 detik
|
136
|
0,11 detik
|
139
|
2.
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. Kep-48 / MENLH / 1996 tanggal
25 Nopember 1996
BAKU
TINGKAT KEBISINGAN
PERUNTUKAN KAWASAN / Tingkat
Kebisingan db(A)
LINGKUNGAN KEGIATAN
|
- Peruntukan kawasan
- Perumahan dan pemukiman 55
- Perdagangan dan jasa
70
- Perkantoran dan perdagangan 65
- Ruang terbuka hijau
50
- Industri
70
- Pemerintahan dan fasilitas umum 60
- Rekreasi 70
- Khusus :
-
Bandar Udara*
-
Stasiun kereta api*
-
Cagar budaya
60
-
Pelabuhan laut 70
- Lingkungan Kegiatan
- Rumah sakit atau sejenisnya 55
- Sekolah atau sejenisnya
55
- Tempat ibadah atau sejenisnya 55
|